Lebih dari 700 Meter
Jembatan Kayu Terpanjang di Dunia Ada di Tanjung Baru
DARUL TAKZIM (Rakyat Riau)
– Siapa yang akan menyangka jika jembatan Kayu terpanjang di dunia
dapat di temukan di dusun Tanjung Baru Desa Darul Takzim Kecamatan Tebing
Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.
Jembatan
berstruktur kayu papan dengan lebar satu meter itu amat indah dan nyaman untuk
di tempuh oleh siapa saja, bahkan pesona alam akan terlihat sepanjang kaki
berjalan melalui jembatan tersebut, suasana sepanjang jembatan yang melintasi anak sungai menuju Pelabuhan Rakyat
setempat juga di sungguhkan objek wisata ribuan pohon Nipah nan hijau.
Dari
pantauan, masyarakat Dusun Tanjung Baru Desa Darul Takzim menggunakan jembatan
kayu untuk menuju Pelabuhan Tanjung Baru guna berpergian menuju pulau Tebing
Tinggi dan Pulau pulau lainnya di Meranti, sarana jembatan itu bukan hanya
lurus namun terlihat berkelok-kelok bagaikan kelok Sembilan yang berada di
Sumatera Barat.
Ribuan
tanaman nipah bercampur baur dengan tanaman mangrove masih terbentang alami
menyelimuti kawasan pesisir pulau Tebing tinggi Timur itu. Suara burung dan
gesekan dedaunan cukup menenangkan pikiran siapa saja yang mendengarnya, bahkan sepanjang jalan
jembatan juga dapat melihat secara langsung air anak sungai yang dangkal.
Jembatan
Kayu ini di buat melalui dana swadaya masyarakat setempat pada tahun 2001 lalu,
karena Dusun Tanjung Baru yang terpencil dan terisolir itu memaksa masyarakat
harus melakukan pembukaan jalan keluar dari Dusun.
“
Dusun Tanjung Baru memang sangat terisolir dulunya untung saja kekompakan
masyarakat dalam membuka akses jalan keluar cukup baik dan akhirnya secara
patungan mengumpulkan uang dan membuat jembatan kayu ini untuk menuju sungai
dan tepat diunjung jembatan ini adalah Pelabuhan Rakyat Masyarakat saat ini
dijadikan sebagai sarana dalam bepergian keluar dan masuk dari Dusun” Kata
Hamdan warga setempat.
Menurutnya,
sudah sepantasnya jembatan menuju Pelabuhan Tanjung Baru itu di nobatkan
sebagai jembatan terpanjang di dunia. Jembatan yang terbuat dari bermacam macam
jenis kayu itu melintasi anak sungai sepanjang 700 Meter lebih.
“
sangat memungkinkan sekali jika jembatan Kayu ini dinobatkan sebagai jembatan terpanjang
di dunia yang melewati anak sungai dan melintasi sepanjang tanaman nipah dan
Manggrove. Keberadaan jembatan ini banyak tidak di ketahui orang lain saja,
padahal jika kita lalui sepanjang jembatan akan di dapati pesona alam dan
pemandangan yang indah” kantanya (don)
Beralaskan Sekeping Papan
Jalan Harapan II Dusun Tanjung
Baru Sulit di Lalui
DARUL
TAKZIM (Rakyat Riau) – Meski sejumlah jalan di Kota selatpanjang dan sekitarnya
sudah mulus tidak bagi jalan yang ada di Dusun Tanjung Baru Desa Darul Takzim
Kecamatan Tebing Tinggi Timur. Pembukaan jalan pada tahun 1999 melalui dana
swadaya masyrakat itu masih terbiarkan dengan sekeping papan yang memanjang 3
Kilometer lebih.
Dari
pantauan, jalan Harapan II merupakan salah satu akses penghubung ke Dusun
Tanjung Baru atau yang dikenal dengan nama lamanya Merindang Jaya, Dusun itu
pun kini menjadi terisolir akibat dari belum terbukanya akses Infrastruktur di
sana. Selain itu ekonomi masyrakat setempat juga sulit di tingkatkan yang
berdampak masih banyaknya kantong kantong kemiskinan di wilayah tersebut.
Jalan
Harapan II itu terlihat sunyi meski di siang hari jarang masyrakat yang
melaluinya namun bukan berarti kehidupan masyrakat di Dusun Tanjung Baru ini
tidak beriak. Ada sebanyak 100 kepala keluarga yang mendiami Dusun tersebut,
akses jalan yang sulit dilalui membuat masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa
selain hanya bergantung dengan kehidupan berkebun dan sebahagian bekerja
mencari penghidupan di Hutan.
Perekonomian
Dusun itupun terlihat tak berjalan baik, bahkan untuk pasokan sembako yang
didatangkan dari kota Selatpanjang tidak begitu banyak di buang ke dusun
tersebut, terlihat hanya Dua kedai kecil yang berdempetan dengan rumah warga
yang menjadi primadona warga dalam mencari kebutuhan sehari hari.
Hamdan
di dampingi Izhar Tokoh Masyarakat Dusun Tanjung Baru tak menepis kehidupan
Dusun menjadi seperti itu akibat buruknya infrastruktur yang ada, apalagi satu
satu nya jalan penghubung yang sulit dilalui hanya di bentangkan sekeping papan
yang memanjang.
“
cukuplah teruk rasanya jika melalui jalan Harapan II yang hanya di bentangkan
sekeping Papan itupun harus nak pandai pandai mengimbangi badan jika
menggunakan sepeda motor. Belum lagi jika hujan jalan itu paling tak dapat
dilalui jikapun berhasil seluruh pakaian pun menjadi kotor berlumpur” kata
Hamdan di iyakan oleh Izhar.
Lebih
lanjut jelasnya, jalan itu di buat menggunakan dana swadaya masyarakat setempat
bahkan menghabiskan 10 ton Papan dengan dbentangkan sekeping papan sepanjang 3
Kilometer lebih. Orang nomor satu pun katanya pernah mengobral janji Pilkada membangun jalan Harapan namun saying hingga
sekarang urung di realisasikan.
“
Jalan dengan beralaskan papan ini sangat beresiko tinggi, belum lagi jika ban
sepeda motor yang dapat pecah akibat selip diantara bibir papan, sepeda
motorpun dapat terjatuh, sayangnya lagi sulitnya melalui jalan ini pernah di
rasakan Bapa Bupati kita waktu dia mencari suara di Dusun ini saat Pilkada dulu
malahan berjanji jika menjadi Bupati akan merealisasikan Jalan namun
kenyataannya janji tinggal janji” ungkap Izhar kesal
Paling
tidak, Kata Izhar,tidak ada dana mau merealisasikan pakai jalan semen, lebarkan
jalan papan ini saja sudah cukup, janganlah biarkan jalan harapan II ini tetap
menjadi selebar sekeping papan yang pernah dilalui bupati saat lima tahun silam.
(don)