Rabu, 29 Mei 2013

 


MUI Terus Pantau Produk Tidak Berlebel Halal
SELATPANJANG (Rakyat Riau) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepulauan Meranti akan melakukan pemantauan seluruh Produk Pangan yang tidak mencantumkan lebel Halal. Produk pangan yang tidak memiliki Lebel Halal ini akan disita MUI yang juga bekerjasama dengan Disperindag Kepulauan Meranti.
            Produk pangan baik jenis makanan, minuman kemasan yang beredar Di Kabupaten Kepulauan Meranti masih belum jelas kelayakannya, terlebih produk tersebut berasal dari Negara Malaysia dan Singapura.  
            Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepulauan Meranti  H Nizam Munadi Kepada Rakyat Riau baru baru ini di Selatpanjang. dikatakan Nizam Produk eks Luar negeri paling di cemaskan dan akan menjadi sasaran pemantauan MUI.
            “ produk Kemasan baik makanan dan minuman yang tidak memiliki sertifikat halal dan tidak mencantumkan lebel halal akan kita lakukan penyitaan agar tidak dipasarkan oleh para pengusaha di kawasan meranti. pihak kita condong mencari produk asal luar negeri yang di edarkan di semua kios dan supermarket di Selatpanjang. produk ini berasal dari negara Malaysia dan singapura yang kerap tidak mencantumkan lebel halal” ungkapnya
            Menurutnya, dalam pemantauan dan penyitaan produk tidak berlebel halal di pasaran tersebut MUI Meranti akan berkoordinasi dengan Disperindag Meranti.
            “ Biar lebih maksimal kerjanya kita akan koordinasi dengan pihak Disperindag beserta  pihak kepolisian. pemantauan produk ini semata mata untuk menjaga konsumsi makanana bagi umat muslim di Meranti” paparnya. (don).



*Dapat Dijadikan Kantor
Bangunan Pasar Sandang Pangan Mesti di Manfaatkan
SELATPANJANG (Rakyat Riau) – Keberadaan bangunan pasar modern yang di realisasi pada tahun 2000 melalui APBD Bengkalis ini sampai hari ini belum kunjung di gunakan para pedagang pasar Sandang Pangan kota Selatpanjang. Banguna yang tidak mendapatkan perawatan hingga kini terus memprihatinkan. Kalangan masyrakat meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti merenovasi bangunan tersebut sehingga dapat di manfaatkan untuk kepentingan kantor pemerintah dan kantor Ormas lainya
            Seperti kata Gabe masyarakat selatpanjang ini kondisi bangunan berlantai Empat tersebut sama sekali tidak dimanfaatkan serta tidak ada pemeliharaan dan perawatan sehingga kondisinya terus memprihatinkan.ia menyebutkan bangunan pasar sandang pangan tersebut dapat disulap menjadi area perkantoran pemerintah
            “. Dahulunnya para pedagang telah mengisi kios kios bangunan hingga di lantai Empat namun tidak sangup karena jarang pembeli yang naik ke atas sehingga tidak ada transaksi jual beli yang menyebakan rugi para pedagang. Hal itu dikarenakan tidak adanya konsep pembangunan pasar yang jelas sehingga kondisi bangunan tidak tertata maksimal” ujarnya
            Menurut Gabe yang juga merupakan pedagang Kain pasar  sandang pangan ini , sangat sia sia saja bangunan itu di didirikan karena sampai hari ini tidak ada fungsi bangunan tersebu, “ akan lebih baik Pemerintah mampu mencari solusinya untuk dimanfaatkan bangunan pasar tersebut, minimal jika bangunan pasar sandang pangan ini di remajakan dan di poles sedikit tentu barang tentu akan dimanfaatkan oleh pemerintah minimal untuk dinas Pasar Kabupaten Kepulauan Meranti dapat berkantor gratis sehingga lebih efisien dan tidak perlu mengeluarkan anggaran sewa Ruko seperti yang terjadi saat ini” terangnya.(don)
Ketersedian Guru PNS Di Kec 3T Hanya 30 Persen
TEBING TINGGI TIMUR (Rakyat Riau) –  Tantangan dalam memacu mutu pendidikan di Kecamatan Tebing Tinggi Timur semakin besar, pasalnya minimnya ketersedian tenaga pendidik di tambah hanya 30 persen guru PNS di daerah ini menyebabkan kesenjangan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
            Kekurangan itu disebabkan banyaknya guru guru PNS yang pindah tugas dari kecamatan Tebing Tinggi Timur ke daerah Kota selatpanjang. Selain itu factor tunjangan yang dijanjikan pemerintah saat ini belum terealisasi
            Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Tebing Tinggi Timur Iskandar SPdi Kepada Rakyat Riau baru baru ini di Selatpanjang menyebutkan ketersedian guru diwilayah kerjanya terus mengalami kekurangan,sehingga menjadi kendala paling utama dunia pendidikan di Kecamatan Tebing  Tinggi Timur saat ini.
            “ Kita akui kebutuhan Guru di sekolah sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) Hingga SLTA Kecamatan  Tebing Tinggi Timur terus mengalami kekurangan, hal ini terjadi karena banyaknya kalangan guru guru yang bertugas di sana pindah  tugas ke Selatpanjang. Saat ini hanya tercatat tinggal 30 persen saja guru dari kalangan PNS sisanya di perbantu guru honor dan honor Komite ” ujarnya
            Pihaknya juga sangat heran akan kondisi kepindahan guru guru tersebut, bahkan diakuinya tidak pernah sama sekali dirinya memberikan rekomendasi kepada guru guru yang mengajukan pindah ke Badan Kepegawaian Daerah Meranti.  M
            Kondisi kepindahan guru yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi Timur ini cukup sangat Misteris dan dilema bagi kami, betapa tidak surat rekom kepindahan dari UPTD Pendidikan sama sekali tidak pernah di berikan kepada satu orang pun guru alih alih satu persatu guru bersangkutan sudah tidak mengajar dan pindah tugas ke Selatpanjang atas persetujuan Badan Kepegawaian Dearah Kabupaten Meranti.
            Kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Iskandar meminta dan berharap untuk memperhatikan kondisi kekurangan guru tersebut bahkan dirinya sangat menginginkan jika pemkab nantinya melakukan penerimaan CPNS agar untuk tenaga guru di kecamatan Tebing Tinggi Timur ini di lebihkan kuota nya” harapnya.(don)



Polda Prioritaskan Polisi Lokal Untuk Isi Polres Meranti
SELATPANJANG (Rakyat Riau) – Polisi Daerah (Polda) Riau akan menargetkan Polres Meranti sudah siap beroperasi di akhir Juli Mendatang. Polda Riau juga akan menempatkan sejumlah Anggota Personil Kepolisian untuk mencukupi standar kecukupan Personil standar setingkat Polres yang di dominasi di isi Polisi berasal dari Kepulauan Meranti.
            Hal itu di Ungkapkan Kapolda Riau Brigadir Jendral Polisi Suedi Husin saat kunjungan di Meranti beberapa waktu lalu. Dikatakan Jendral Bintang Satu ini pihaknya akan lebih memprioritaskan polisi yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti untuk di tugaskan di Polres Meranti nantinya.
            “ Untuk lebih efisien kita akan dahulukan anggota polisi yang berasal dari lokal untuk mengisi personil di Polres Meranti. prioritas penempatan polisi lokal ini dilakukan mengingat belum adanya ketersedian asrama polisi, sehingga kalau di isi oleh anggota polisi dari Meranti setidak tidaknya sudah ada rumah dan tidak memerlukan tempat tinggal lagi” terang Kapolda
            Kendati demikian Brigjend Pol Suedi Husin menyebutkan akan tetap mengusahakan adanya barak atau mess bagi anggota polisi Polres Meranti. saat ini ada Dua tempat alternatif untuk barak anggota yang di sediakan oleh Pemkab Meranti, pertama di BLK  dan kedua Gedung Serba Guna Desa Alah Air. (don)