Sabtu, 18 Mei 2013


Telan Anggaran Rp 700 Juta Lebih
110 Kades, Lurah dan Camat Diklat di IPDN Jatinangor Jabar
SELATPANJANG  (Rakyat Riau) – Seluruh Kepala Desa, Lurah dan Camat yang ada di seluruh Kabupaten Kepulauan Meranti pada Selasa (21/5) besok akan di berangkatkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyrakat Desa Kepulauan Meranti Ke Jatinangor Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.  Para pejabat desa, Kelurahan dan Camat ini akan di timpal ilmu pemerintahan di IPDN.
            Di sekolah yang banyak melahirkan pejabat handal di Indonesia ini akan di jadikan pusat pelatihan bagi 110 Kepala Desa dan Lurah serta Camat guna mendapat penambahan ilmu untuk menunjang kinerja lebih baik.
            Kepala Dinas PMD Meranti Drs Ikhwani turut membenarkan pemberangkatan seluruh kades, lurah dan camat tersebut. “ kita akan berangkatkan seluruh Kades, Lurah dan camat se Kepulauan Meranti menuju IPDN Jatinangor pada Selasa 21 mei 2013 ini. Di IPDN ini kades, Lurah dan camat akan mendapatkan pendidikan ilmu terkait pemerintahan. Kita harap dengan didapatnya pembekalan ilmu di IPDN ini nantinya masing masing Kades, Lurah dan Camat dapat menerapkan pengetahuannya dalam menjalankan pemerintahan desa maupun kecamatan sehingga dapat berkembang secara baik” ujarnya baru baru ini di damping Kepala Bidang Pemerintah desa Mardiansyah SSTP.
            Plesiran Kades, Lurah dan Camat ke Propinsi Jawa Barat ini di anggarkan Rp 700 Juta lebih. Sementara diklat tersebut di jadwalkan berlangsung Lima Hari mulai 21 Mei hingga 25 Mei 2013.
                                                            Plesiran Ke IPDN Dianggap Mubazir
 Keberangkatan 110 Kades, Lurah dan Camat turut di sorot oleh sejumlah kalangan masyrakat, bahkan diklat ke IPDN yang menelan anggaran biaya Rp 700 Juta lebih tersebut turut di dapaingi Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Muspida, Anggota Dewa serta beberapa orang Wartawan di anggap masyarakat memubazirkan anggaran daerah.
            “ Saya setuju jika Kades, Lurah dan Camat di Meranti mendapatkan pembekalan ilmu pemerintah namun tidak harus plesiran ke Jatinangor karena anggaran yang cukup besar itu dapat di perkecil dengan mengundang para dosen IPDN ke meranti hal ini tentunya dapat memperkecil anggaran daerah paling maksimal hanya habis tak kurang dari Rp 100 Juta” ujar Jefri warga Selatpanjang Ahad (19/5).
            Sementara Sekretaris Partai Hanura Fraksi Bintang Reformasi H Muhammad Adil SH juga turut tidak setuju, dirinya menilai banyak pembangunan di segala bidang yang butuh perhatian dan masih terlepas dari kontrol pemerintah daerah.
            “ Kita minta agar diklat Kades, lurah dan Camat ini jangan di lakukan IPDN Jatinangor kalau dapat dilakukan di Meranti saja, dengan mengundang pakar / dosen dari IPDN itu mungkin lebih baik sehingga tidak terkesan mubazir, karena ini hanya persoalan diklat bukan rilek diri semata karena disini ada penggunaan uang daerah yang tidak sedikit angkanya.dilain sisi kita ketahui sejauh ini masyrakat meranti masih mengeluh dengan pembangunan yang masih jauh tersentuh ke masyarakat harusnya ini perlu di cermati dan di pikir ulang kembali” tegas Adil tidak setuju.(don)