Bupati :
Pelaksanaan Proyek Fisik Mesti mengacu Bestek
SELATPANJANG
(Rakyat Riau) -Realisasi
pembangunan proyek fisik di Kabupaten Kepulauan Meranti yang dilakukan oleh
rekanan mesti mengekedepankan
pelaksanaan proyek sesuai bestek. Jika telah mengacu sesuai bestek tentu akan
menciptakan hasil sebuah pengerjaan yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang
lama
`harapan
itu diungkapkan Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi, di dalam kunjungan
kerjanya meninjau sejumlah pekerjaan proyek fisik tahun 2011 di daerah ini.
Bupati menegaskan, Pemkab Kepulauan Meranti tidak ingin nantinya disalahkan
oleh masyarakat atas rendahnya kualitas fisik proyek yang dikerjakan oleh
rekanan.
“Hal ini
harus menjadi perhatian oleh seluruh rekanan proyek fisik di Kabupaten
Kepulauan Meranti. Kami tidak akan menerima pengerjaan proyek rekanan yang
dinilai sudah keluar dari ketentuan besaran teknis (Bestek) yang sudah
ditetapkan. Jangan nanti penyesalan masyarakat muncul karena rendahnya kualitas
proyek yang dikerjakan rekanan,” ingat Bupati Irwan.
Dikatakan
Bupati, bila pengerjaan proyek fisik itu sudah dilaksanakan sesuai dengan
bestek yang ditetapkan, maka diyakini proyek tersebut sudah berjalan optimal
dan tidak menjadi masalah pada tahun berikutnya.
“Paling
tidak pembangunan proyek fisik itu baru akan dibenahi lagi dalam waktu jangka
panjang, tidak setiap tahun ditambal sulam. Karena kalau pengerjaan proyek itu
memang dikerjakan sesuai Bestek, maka setidaknya baru akan dibenahi lagi dalam
waktu 10 sampai 20 tahun kedepan. Kalau sudah menyimpang dari bestek, maka
tentunya tidak akan bertahan lama,” ungkapnya.
Wajib Pasang
Plang Informasi Proyek
Selain itu
Bupati juga mengingatkan, semua proyek fisik yang dikerjakan oleh rekanan wajib
memasang papan plang informasi lengkap tentang pelaksanaan proyek. Hal ini
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga masyarakat sekitar
pelaksanaan proyek tersebut bisa mengetahui, dan mengawasi kualitas pengerjaan
proyek itu.
“Saya tidak
ingin ada muncul istilah ‘Proyek Siluman’. Pemasangan papan Informasi proyek
ini bertujuan agar masyarakat bisa ikut mengetahui perlaksanaan proyek
pembangunan dilingkungannya, serta juga dapat mengawasi kualitas pengerjaan
proyek tersebut,” tegas Bupati.
Beberapa
proyek fisik yang intens menjadi perhatian pada peninjauan Bupati Irwan ke
lapangan baru-baru ini, seperti pembangunan fisik semenisasi jalan yang
terletak disebelah Kantor Bupati Kepulauan Meranti, penimbunan base badan jalan
yang menghubungkan akses dari Dusun Semulut ke Desa Sungai Tohor Kecamatan
Tebing Tinggi Timur dan jalan poros yang menghubungkan Kota Selatpanjang ke
Kampung Balak Kecamatan Tebing Tinggi Barat.(don)
#
Perlu Penertiban
Pasar
Tumpah Imam Bonjol Ganggu Pengguna Infrastruktur Umum
Selatpanjang
(Rakyat Riau) - Pasar
tumpah berlokasi di kisaran jalan Imam Bonjol Selatpanjang setiap paginya amat
menganggu para pengguna jalan. Terganggunya para pengguna jalan tersebut
diakibatkan keberadaan pasar tumpah ini memakan badan jalan umum tersebut.
pukul 06.00 Wib hingga pukul 11.00
Wib pada waktu itulah operasi perniagaan di
pasar tumpah dimulai. Tidak kalah dengan pasar tradisional lainnya,
pasar tumpah juga menjaja kan segala macam kebutuhan pokok sehari hari. Jadi
tak heran jika pasar tumpah ini turut di minati oleh sejumlah masyarakat yang
kebanyak dari suku Thiong Hoa.
Beberapa diantara suka dengan
keberadaan pasar tumpah ternyata lebih banyak yang merasa terganggu akibat
operasi pasar tersebut. Hal ini dirasakan Para pengguna jalan yang melewati
imam bonjol mulai dari simpang jalan Ismail hingga Simpang Jalan Kartini. Diantaranya
mengaku keberadaan pasar tumpah perlu segera penertiban oleh pemerintah Daerah.
Salah satu diantara pengguna jalan
kepada Rakyat Riau menceritakan bahwa keberadaan pasar tumpah sangat tidak
layak ada di sekitaran jalan imam bonjol. “ sagat tidak layak dan efektif
keberadaan pasar tumpah tersebut di sekitaran jalan imam bonjol. Hal ini selain
akan mngganggu para pengguna jalan juga akan menganggu keindahan dan kebersihan
dilingkungan jalan tersebut” ujar pendi warga
Kampung Baru Selatpanjang Selatan.
Di harapkan pendi, keberadaan pasar
tumpah dapat secepatnya menjadi perhatian pemerintah daerah terkhususnya dinas
pasar Meranti. paling tidak dapat ditertibkan para pedagang yang berjualan
tersebut lalu dicarika solusi bagi para pedagang untuk pemindahan ke pasar
sandang pangan atau pasar baru. Harapnya.
Menurutnya tidak ada untungnya pasar
tumpah tersebut di pertahankan, “retribusi pasar tersebut sejauh ini tidak
jelas keberadaanya dan terindikasi di manfaatkan sekelompok tertentu saja. Ini
sangat perlu di bidik oleh pemerintah yang selama ini kecolongan terkait
retribusi pasar tumpah tersebut” pungkasnya. (don)
-----------------------
Usaha
Ternak Lele Jumbo Mulai Banyak di Minati Masyarakat Meranti
MERANTI
(Rakyat Riau) – Sebagai usaha sampingan, usaha ternak
lele tidak kalah menjanjikan keuntungannya. Selain tidak begitu
membutuhkan modal yang besar,
menghidupkan ikan lele ini juga tidak terlalu sulit baik mulai dari pembenihan
hingga layak dipasarkan. Kegiatan usaha kecil itu saat ini sudah banyak dilirik
para masyrakat di Kabupaten Kepulauan Mer anti terutama di kota Selatpanjang.
Selain mengerjakan pekerjaan pokok
sehari hari, Masyarakat mulai menitik
kearah kerja sampingan. Hal ini akan menambah waktu aktifitas kerja juga
dapat membantu perekonomian keluarga dari keuntungan penjualan ikan ikan di
pasaran. Budidaya benih yang di datangkan selain dari lokal sebahagian datang
luar kota.
Salah satu dari sekian pertenak lele
jumbo, Rayan saat di jumpai Rakyat Riau di kediamannya jalan Mesjid Taqwa Gg
Kemboja Selatpanjang, pemuda melayu itu
dengan nada lepas mengatakan saat
ini ternak lele miliknya sudah mencapai 6000 ekor benih dengan keuntungan yang
lumayan.
“ usaha ternak lele jumbo sudah saya
jalani sejak kurang lebih satu tahun ini, mulai masuk pertama kali benih hanya
500 ekor dengan fasilitas satu kolam, seterusnya terus bertambah dan meningkat
hingga berjumlah 6000 ekor dengan 6 kolam berukuran berbeda. Untuk hasilnya
lumayan menambah pendapatan keluarga” ujarnya optimis usaha milikya akan terus berkembang besar
Ungkapan yang sama juga dituturkan
Hasdi warga jalan Kemuning Selatpanjang, peternak ikan lele yang juga
berprofesi sebagai ABK salah satu Kapal di selatpanjang ini mengatakan. Usaha
ternak lele saat ini di selatpanjang sudah mulai banyak di gemari dan menjamur
di mana mana, dirinya juga tidak keberatan jika akan banyak lagi usaha ini
diminati masyarakat. Karena disebutkannya keuntungannya sangat lumayan sekali.
Dan tidak terlalu rumit dalam mengembang-biakan ikan lele.(don)
----------------
BERITA
TIGA
Sektor
Perkebunan Sagu Salah-satu Andalan Kecamatan T3
TEBING TINGGI TIMUR (Rakyat Riau) – Perkebunan sagu
yang hampir menyelimuti sebagian dari luas wilayah kecamaatan Tebing Tinggi
Timur membuat sektor ini menjadikan unggulan di kecamatan termuda di kabupaten
meranti ini. Dengan keberadaan perkebunan sagu ini, kedepannya diharapkan dapat
menjadi salah satu objek wisata di kabupaten Meranti.
Keberadaan perkebunan sagu di
Kecamatan Tebing Tinggi Timur yang tersebar keseluruh desa desa jika mana
dijadikan objek wisata akan sangat unik dan indah untuk dinikmati para
pendatang dari daerah luar. Bukan hanya Perkebunan sagu namun kilang kilang
sagu sebagai pengolahan batang sagu menjadi sagu ini juga turut sedap yang
mempunyai nilai tersendiri jika di tontonkan kepada pengunjung daerah.
Sekretaris Kecamatan Tebing Tinggi Timur Helfandi SE Msi menyebutkan keberadaan
potensi sagu yang dimiliki kecamatan Tebing Tinggi Timur ini cukup layak dijadikan sebagai salah satu
potensi wisata di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“ dengan potensi perkebunan dan
penghasilan sagu terbesar di Meranti, kita berharap dapat nantinya kecamatan T3
ini di jadikan sebagai salah satu objek wisata oleh Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Meranti” ungkap Pria yang kerap disapa Iin ini
Dilanjutkannya, salah satu daya tarik
karena banyak hal yang tidak diketahui orang bagaimana pengolahan pohon sagu
(Rumbia) tersebut dapat menjadi suatu bahan makanan yang dapat di olah menjadi
beragam jenis makanan yang lezat dan mempunyai nilai
jual tinggi. keunikan dan cirikhas makanan sagu dan tata cara pengolahan bahan baku sagu menjadi beragam jenis makanan dapat dijadikan sebuah potensi besar bagi objek wisata daerah di kabupaten meranti, kenapa demikian sagu mentah menjadi sagu jadi(mie sagu,
lempeng,tempoyak,sempolet) dan lain sebagainya merupakan ciri khas daerah ini sejak ratusan tahun yang lalu. Dan jika di nilai sektor ini sangat patut dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang menarik di meranti. sebutnya. (don)
jual tinggi. keunikan dan cirikhas makanan sagu dan tata cara pengolahan bahan baku sagu menjadi beragam jenis makanan dapat dijadikan sebuah potensi besar bagi objek wisata daerah di kabupaten meranti, kenapa demikian sagu mentah menjadi sagu jadi(mie sagu,
lempeng,tempoyak,sempolet) dan lain sebagainya merupakan ciri khas daerah ini sejak ratusan tahun yang lalu. Dan jika di nilai sektor ini sangat patut dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang menarik di meranti. sebutnya. (don)
-----------------------
#
Mulai Pendataan Jamkesda
Kuota
Untuk Kelurahan Selatpanjang Selatan 1745 Jiwa
SELATPANJANG (Rakyat Riau) – Untuk memastikan
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di peroleh bagi keluarga kurang mampu,
Pemerintah kelurahan telah melakukan pendataan yang di perbantu oleh pihak RW
dan RT dilingkungan Selatan. Adapun kelurahan Selatpanjang Selatan menerima
jatah kuota sebanyak 1754 jiwa jaminan kesehatan.
Hal itu di ungkapkan oleh Lurah Selatan
H Karim HZ SH kepada Rakyat Riau Minggu (4/3) di Kediamannya. Di ungkapkannya
lagi pihakya diperbantu pihak Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) saat ini
terus melakukan pendataan terhadap keluarga kurang mampu yang berhak
mendapatkan Jamkesda.
“ untuk mendapatkan hasil dari
kriteria yang wajib memperoleh Jamkesda, maka perlu harus dilakukan pendataan
yang maksimal terhadap keluarga kurang mampu di kelurahan selatpanjang selatan.
Saat ini pendataan tersebut tengah di jalani dilingkungan masing masing oleh RW
dan RT. Dan diharap dapat terlaksana dengan baik” Ujar H. Karim.
Kepada Masyarakat, lurah turut menghimbau
agar dapat bekerjasama dan berpartisipasi dalam melancarkan pendataan. Sehingga
berjalan cepat dan tepat. “ kita ingin semua proses pendataan terkait jamkesda
di di wilayah selatpanjang Selatan berjalan cepat dan tepat dan hal ini sangat
di perlukan kerjasama dan dukungan oleh masyarakat agar tercapai maksimal”
harap Lurah. (don)
-------------------------
BERITA LIMA
#
Bersumber dari Dana ADD 2011
Jembatan Dusun II Teluk Ketapang Belum Juga Rampung
TELUK KETAPANG (Rakyat Riau) – Jembatan Penghubung
yang berada di Dusun II Desa Teluk Ketapang sampai sejauh ini belum dapat di
pergunakan masyrakat setempat. Belum di manfaatkannya jembatan tersebut
dikarenakan pengerjaannya belum rampung. Padahal keberadaan jembatan tersebut
sangat di idam idamkan masyrakat setempat.
Meski bersumber dari aliran Alokasi
Dana Desa (ADD) tahun 2011 yang memakan dana sebesar Rp 54 Juta belum dapat
juga menuntaskan pengerjaan jembatan berukuran 3 x 10 meter tersebut. Alhasil
masyarakat sangat kesulitan melewati akses jalan tersebut.
Mantan Kepala Dusun II Airzurin kepada
Rakyat Riau Minggu (4/3) kemarin menuturkan bahwa keberadaan jembatan tersebut
sangat diharapkan cepat selesai namun hingga saat ini kondisinya belum juga
selesai di kerjakan. Padahal jembatan tersebut merupakan kebutuhan masyrakat
dalam menyebrangi ke dusun I Desa Teluk Ketapang
“ kita sangat berharap pengerjaan
jembatan ini dapat di tuntaskan, sehingga fungsinya dapat di lintasi. Jembatan
pancang itu adalah salah satu urat nadi penghubung antara dua dusun” ujarnya
Dikatakanya lagi, untuk sementara
masyarakat jika mau menyeberangi harus
melewati jalur sulit dan sangat tidak nyaman sekali dengan mnggunakan jembatan
kayu lebar Satu meter, ” jembatan kayu sementara yang dibuat tidak begitu
nyaman dilalui, karena sudah ada tiga kali yang terjatuh saat melewatinya”
tutupnya .
Sementara itu Kepala Desa Teluk
Ketapang saat ditemui, tidak diketahui keberadaannya dan saat di hubungi
melalui seluler miliknya juga tidak dapat terhubung (don)