Selasa, 03 Agustus 2010

kabar Seputar Meranti

Bupati Intruksikan Perbaikan Dermaga Dan Pelabuhan Rakyat
SELATPANJANG(Rakyat Riau) – Hampir seluruh dermaga (Pelabuhan,red) umum “rakyat” yang ada di setiap kecamatan di kabupaten kepulauan meranti saat ini kondisinya memprihatinkan, melihat kondisi tersebut, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir Msi mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti untuk segera melakukan perbaikan dermaga dan pelabuhan rakyat yang ada
“ dari hasil pantauan dan kunjungan ke sejumlah kecamatan, cukup banyak dermaga Umum dan pelabuhan rakyat yang kondisinya dalam keadaan rusak parah, dermaga ini di pergunakan masyarakat untuk keluar serta masuk dari masing-masing kecamatan. Padahal dermaga tersebut tak hanya digunakan untuk menaikan dan menurunkan penumpang antar kecamatan, melainkan turun naiknyapenumpang antar kabupaten, dan lintas provinsi. Seperti kapal yang mengangkut penumpang dari Pekanbaru menuju ke Selatpanjang dan menyinggahkan penumpang ke sejumlah kecamatan” ujar Bupati Kabupaten kepulauan meranti Drs Irwan Nasir Msi saat pertemuan dengan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, kemarin.
Dilanjutkan Irwan,salah satu dermaga yang terlihat rusak tersebut seperti Dermaga Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat, yang pontonnya sudah rusak berat atau tidak layak guna . Dermaga tersebut sebelum rusak digunakan untuk menyinggahkan penumpang dari Pekanbaru dan Bengkalis. Hanya saja, semenjak ponton tersebut tidak dapat difungsikan lagi, speedboad yang mengangkut penumpang dari selatpanjang atau dari Pekanbaru serta Bengkalis ini, enggan untuk singgah ke pelabuhan tersebut karena kesulitan untuk tambat kapal.
Tak hanya menyulitkan turun dan naik penumpang antar provinsi dan kabupaten, masyarakat yang hendak menuju ke Selatpanjang dan desa-desa terdekat melalui pelabuhan tersebut juga mengalami kesulitan. Apalagi saat pasang surut. Menurut Irwan, saat berkunjung ke desa Bantar, Ahad (1/8) lalu, dirinya juga menerima pengaduan dan keluhan sama dari masyarakat setempat agar jembatan mereka segera diperbaiki. Menindaklanjuti inilah Irwan lantas menginstruksikan kepada Kepala Dinas PU dan Perhubungan agar segera memperbaikinya.
Selain Dermaga Desa Bantar, Irwan juga memerintahkan agar membenahi sejumlah dermaga lainnya, seperti Tanjung Samak tempat singgahnya penumpang antar provinsi, dari dan ke Batam, Tanjung Balai Karimun. Ada lagi Dermaga Meranti Bunting tempat menarik dan turunkan penumpang dari Pekanbaru ke Merbau dan lainnya.
Irwan juga menginstruksikan agar mengawasi angkutan penyeberangan sungai dari Semukut ke Mekung, yang menghubungkan antara pulau Tebingtinggi dengan Merbau. ''Ada keluhan masyarakat, pungutan yang dilakukan untuk setiap kendaraan yang menyeberang terlalu tinggi, sehingga memberatkan masyarakat. Karena itu kepada Dinas Perhubungan agar menertibkan ini, dan menentukan tarif yang sewajarnya,'' tegas Irwan.(don)

Marak aksi Penipuan Bermodus Bantuan
#Pengawas Disdik Ingatkan Pengelola Pendidikan

SELATPANJANG (Rakyat Riau) – Aksi penipuan bermodus program pemberian bantuan dari orang tidak dikenal, kerap diterima kalangan Pengelola Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jajaran Pengelola Pendidikan, seperti Kepala Sekolah dan Ketua Lembaga Pendidikan Luar Sekolah diminta waspada. Apalagi, informasi rencana pemberian bantuan itu tidak melalui mekanisme di Dinas Pendidikan.
Hal itu diungkapkan Pengawas Pendidikan tingkat SLTP Disdikbudparpora Kabupaten Kepulauan Meranti, Firdaus, kepada Rakyat Riau Rabu (4/8) di Selatpanjang. Diungkapkannya, dirinya baru-baru ini menerima telepon dari seluler seseorang yang mengaku berasal dari Dirjen Bantuan Pendidikan Kementerian Pendidikan. Sejak awal dirinya curiga tentang kebenaran rencana pengucuran bantuan itu. Karena, sipenelepon tidak melalui mekanisme administrasi pengucuran bantuan di lingkungan Didisdikbudparpora,
“Setelah kita kroscek, ternyata hal itu memang tidak benar adanya. Terlebih lagi, saya mencurigai karena yang bersangkutan tidak melalui mekanisme administrasi berjenjang di tingkat Disdik Provinsi dan Kabupaten, untuk memberikan bantuan kepada Lembaga Pendidikan Luar Sekolah yang saya pimpin di Kecamatan Rangsang Barat,” ujar Firdaus, yang juga mengelola Lembaga non formal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), dibawah naungan Disdikbudparpora ini.
Dirinya mengingatkan kepada para Kepala Sekolah dan Pengelola PLS di Kepulauan Meranti, modus penipuan dengan iming-iming program pengucuran bantuan ini sebenarnya sudah sering terjadi, bahkan sudah banyak memakan korban dikalangan pendidikan.
“Biasanya si penelepon akan meminta nomor rekening korbannya. Setelah diketahui, maka si pelaku akan menguras isi rekening itu dengan berbagai macam cara. Untuk itu, jangan mudah percaya. Apalagi bila mereka sampai berani mencatut nama Kepala Dinas Provinsi dan kabupaten. Karena penyaluran bantuan itu memiliki mekanisme administrasi yang jelas di Dinas,” sarannya.
Dikatakan Firdaus lagi, aksi penipuan ini sangat mudah dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Apalagi, dengan adanya biodata lengkap tentang guru dan pengelola pendidikan di jaringan internet, pelaku bisa lebih mengetahui situasi pengelola sekolah, untuk kelancaran aksi modus penipuannya itu.
“Rata-rata pelaku mengetahui data guru dan pengelola sekolah dari data yang diakses melalui database internet. Karena dalam data itu terdapat informasi lengkap, bahkan sampai nomor hendphone pengelola lembaga pendidikan. Tapi ada juga yang sengaja mencari tahu dari orang-orang dekat pengelola sekolah itu,” ujar Firdaus.(don)